Home » » Kuliah di Inggris? Why Not?

Kuliah di Inggris? Why Not?

Written By Anonim on Senin, 05 Maret 2012 | 09.36



Hampir semua dari kita pernah merasakan duduk di bangku sekolah. Mulai dari SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Kita juga pernah merasakan berbagai dinamika di sekolah, seperti berteman, ujian, belajar kelompok, termasuk -kalau beruntung- pacaran. Sudah sifat manusia terkadang kita merasa tidak puas dengan apa yang telah kita rasakan dan menginginkan sesuatu yang lebih menantang dan menarik dari diri kita: menempuh pendidikan di luar negeri misalnya.

Kalian tentunya mengenal sebuah negara yang bernama Inggris. Sebuah negara kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu dan tergabung dalam perserikatan Britania Raya bersama dengan Irlandia, Skotlandia, dan Wales. Negara ini terletak di wilayah Eropa Barat, beriklim sedang, dan dikelilingi laut. Selain itu, Inggris juga memiliki sistem dan iklim pendidikan yang bagus, salah satu yang terbaik di seluruh dunia.


Bicara tentang pendidikan di Inggris, tentunya kita pernah berangan-angan untuk melanjutkan pendidikan di sana. Beragam motivasi mewarnai angan-angan kita untuk bisa sampai ke sana. Mulai dari sekedar hobi seperti bermain sepak bola, sampai dengan mereka yang suka dengan sistem pemerintahan di Inggris dan ingin mencari tahu lebih banyak.

Saya sendiri pernah bercita-cita ingin bersekolah di Inggris. Bahkan kalau boleh jujur, cita-cita itu sudah ada sejak saya masih kecil. Karena saya pada dasarnya suka belajar bahasa Inggris. Sebuah alasan yang cukup sederhana, namun hal itu terus memotivasi saya untuk belajar dan mengenal kultur budaya Inggris lebih baik.

Saya juga menyukai liga sepak bola di Inggris, atau yang lebih dikenal dengan BPL (Barclay's Premier League) yang konon katanya merupakan liga terbaik di seluruh dunia. Kompetisi yang ketat, jadwal yang padat, serta pola permainan yang cepat membuat saya jatuh hati pada kompetisi di negara ini. Pada tahap ini pula saya mengenal sebuah klub yang bernama Manchester United, sebuah klub yang berada di kota Manchester dan bermarkas di Old Trafford

Seiring berjalannya waktu, saya sampai di jenjang SMA. Saya mendengar sebuah nama yang cukup menarik: University of Oxford. Oxford merupakan universitas terbaik dan tertua di Inggris. Tahun pendirian Oxford sampai saat ini tidak diketahui, namun kegiatan belajar mengajar di sana dipercaya sudah ada sejak tahun 1096. Alumni Oxford juga bisa dibilang sangat hebat. Sebut saja Stephen Hawking, Richard Dawkins (keduanya merupakan ilmuwan terkenal), J.R.R Tolkien (penulis Lord of the Rings), Indira Gandhi (mantan perdana menteri India), hingga Bill Clinton (mantan Presiden Amerika Serikat).



Diterima di Oxford tentu merupakan sebuah harapan dari siswa-siswi sekolah menengah seperti saya. Apalagi dengan prestasi dan prestise yang dimilikinya, kita berhak untuk merasa sedikit bangga jika bisa belajar di sana. Meskipun demikian, jangan lupakan bahwa persaingan di Oxford sangat ketat. Bagi yang tidak bisa meningkatkan kemampuannya akan tertinggal.


Mengetahui hal ini, saya merasa tertantang dan mendapat tambahan motivasi. Saya ingin tahu sejauh mana kapabilitas yang saya miliki, dengan cara memasang target masuk ke Oxford. Saya tahu target saya mungkin terlihat tidak realistis. Bagaimana mungkin saya bisa masuk ke perguruan tinggi sekelas Oxford? Meskipun demikian, bukan saya namanya kalau tidak memasang target yang tinggi dan berusaha mencapainya.

Saya berusaha memperbaiki bahasa Inggris saya, meningkatkan kemampuan akademis saya, dan tentunya menabung buat bekal. Siapa tahu Tuhan memilih saya untuk mewakili Indonesia di Oxford? Siapa tahu ada beasiswa nyasar ke alamat rumah saya yang mengatakan bahwa "Selamat, anda menerima beasiswa dan berhak untuk melanjutkan studi di University of Oxford" hehehe.

Meskipun saya belum berhasil menempuh pendidikan di Inggris untuk saat ini, saya cukup bangga dengan diri saya sekarang ini. Itu dikarenakan usaha saya selama ini ternyata bisa mengantarkan saya masuk ke institut favorit saya. Tetapi gagal bukan berarti saya berhenti. Saya masih tetap punya ambisi untuk melanjutkan pendidikan di sana, dan dengan impian dan tekad pantang menyerah tak ada hal yang tidak mungkin. We won’t know unless we try and figure it out, right?
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. matzzrockholic - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger