Home » , » Walikukun....Sejarah, Mitos dan Legenda-nya (1)

Walikukun....Sejarah, Mitos dan Legenda-nya (1)

Written By Anonim on Sabtu, 29 Oktober 2011 | 08.20

Situs Rondo Kuning...di yakini oleh masyarakat Walikukun
terletak di area depan stasiun KA Walikukun.

Cerita mengenai Walikukun di lihat dari sisi Sejarah,Mitos dan Legendanya...tak lepas dari hal - hal yang bersifat mistik. Ada beberapa nama antara lain ; Widodaren, Rondo Ireng, Rondo Kuning, Kedung Prau dan Kedung Prawan....nama - nama tersebut tentunnya mempunyai makna dan sejarah yang melatar belakanginya.Menarik untuk kita simak......

BASA-BASI

Rondo kuning merupakan mitos dari daerah Walikukun yang terletak di sebelah selatan rel kereta api Walikukun, asal mula kata Rondo kuning dalam bahasa Indonesia yang berarti janda ada pula Rondo ireng yang terletak di sebelah barat pasar desa Walikukun masing-masing mempunyai mitos yang berbeda-beda salah satunya Rondo kuninglah yang dapat penulis dapatkan informasinya dan sayang kisah-kisah atau ceritera tersebut hanya merupakan suatu mitos belaka.



Kapan cerita itu terjadi dan siapa nama pelakunya tidak diketahui, hanya saja ceritera tersebut disampaikan dari mulut ke mulut dan tidak jelas sumbernya, bahkan hampir tak pernah terdengar bahkan dilupakan orang.

Dari beberapa sumber atau orang yang sudah sepuh (tua) yang sekarang ini, yang bisa menceriterakan hanyalah sebagian saja, sehingga dari sebagian cerita tadi, sehingga dari beberapa orang tadi penulis berusaha merangkainya dari ceritera-ceritera yang ada tersebut.

ASAL MULA RONDO KUNING

Pada jaman dahulu kala kapan yang tak ada pernah tahu pastinya, hiduplah sebuah keluarga yang sederhana, mereka belum dikaruniai seorang anak, mereka sangat berharap bisa memperoleh anak dari hasil perkawinan mereka. Setiap malam mereka berdoa agar kelak di kemudian hari dikaruniai seorang anak, seperti apa yang mereka dambakan.



Kiranya Tuhan mengabulkan doa keluarga itu dan sang ibu mengandung dan tak lama kemudian melahirkan seorang bayi perempuan yang didambakannya. Hari berganti bulan dan bulan berganti tahun si gadis mulai beranjak dewasa. Mereka termasuk keluarga yang miskin, ayahnya bekerja sebagai tukang kayu, sedangkan ibunya berjualan di pasar, penghasilan mereka pas-pasan kadang untuk makan sehari-hari masih kurang.

Suatu hari ayahnya ditemukan tewas dibunuh oleh orang bangsa Belanda karena dianggap menentang Belanda, mereka sedih mendengar hal itu termasuk si gadis itu, sehingga si gadis itu tinggal sendiri dengan ibunya. Hari-harinya diisi dengan membantu ibunya berjualan di pasar.



Suatu hari ibunya sakit keras dan kemudian meninggal, si gadis itu akhirnya tinggal sendirian ia masih berjualan di pasar.

Suatu hari ada seorang pemuda membeli dagangan si gadis itu, saat melihat gadis itu pemuda itu langsung tertarik kepada gadis itu kemudian pemuda itu langsung jatuh cinta kepada gadis itu dan ingin melamarnya si gadis itu juga jatuh cinta kepada pemuda itu kemudian mereka menikah, kehidupan mereka sangat bahagia.



Kehidupan mereka sederhana, lebih berkecukupan dari pada sebelum ia menikah, suaminya bekerja sebagai petani yang sukses karena ia ulet dalam bekerja dan ia termasuk orang yang pantang menyerah, ia bekerja keras membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.



Pada suatu hari desa tempat mereka tinggal mendapat ultimatum dari pihak Belanda yang dimana isi ultimatum tersebut untuk menyerahkan wilayah desanya kepada pihak Belanda dengan secepatnya dan apabila tidak menyetujuinya pihak Belanda akan mengadakan perlawanan. Dengan adanya ultimatum tersebut menyebabkan keresahan pada warga, dan akhirnya kepala

desa bertindak untuk mengumpulkan seluruh warga untuk melawan pihak Belanda agar wilahnya tidak jatuh ke tangan pihak Belanda.



Hari yang ditentukan telah lewat para warga belum menyerahkan diri kepada Belanda sehingga pihak Belanda memutuskan untuk mengadakan perlawanan, dengan semangat juang yang tinggi para warga melawan Belanda. Dan terjadilah peperangan pada akhirnya dewi fortuna berada di pihak Belanda.



Sehingga si gadis dan suaminya hidup di bawah penjajahan Belanda dan mereka yang dulu hidupnya bahagia sekarang hidup dengan sengsara. Pada akhirnya suami si gadis sakit keras dikarenakan kehidupannya yang sengsara dan akhirnya suami si gadis itu meninggal juga, akhirnya si gadis itu menjadi seorang janda.



Akhirnya si janda berniat membalas dendam kepada Belanda dengan cara meracuni makanan yang dimakan oleh orang Belanda, hal ini diketahui oleh pihak Belanda mereka sangat marah sekali dan berniat membunuh janda itu akhirnya mereka menyusun siasat untuk membunuh janda itu. Akhirnya pada malam harinya salah satu prajurit Belanda mendatangi rumah janda itu. Pada saat itu si janda sedang bersembahyang, prajurit itu menyusup ke rumah janda itu saat menemui janda itu sedang bersembahyang prajurit itu langsung mengacungkan pedangnya dan langsung memenggal kepala janda itu, kepalanya langsung dibuang ke tempat yang jauh.



Akhirnya sampai sekarang ini orang-orang membuat patung si janda tersebut dengan tanpa kepala, patung tersebut diletakkan di dekat rumah janda itu yang berwarna kuning, akhirnya orang-orang menyebutnya Rondo kuning, konon siapa  yang bisa menemukan potongan kepala tersebut akan mendapat celaka.


Share this article :

1 komentar:

  1. lumayan ceritanya endingnya kurang nyambung dengan walikukun itu sendiri

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. matzzrockholic - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger